Jumlah
atom-atom karbon dalam kulitnya dapat berubah-ubah, atas alasan inilah
banyak struktur karbon yang telah ditemukan. Semula ada enam bentuk
padatan elemen karbon yang diketahui, yaitu 2 jenis Grafit, 2 jenis Intan,
Chaoit dan Karbon VI. Dua bentuk yang disebut terakhir ditemukan pada
tahun 1968 (Chaoit) dan tahun 1972 (Karbon VI).
Lebih dari
dasawarsa kemudian ditemukan kembali bentuk baru dari elemen Karbon yang
dinamakan Fullerena dimana di dalamnya atom-atom akan
tersusun dalam kulit-kulit yang berdekatan. Penemuan tersebut adalah hasil
kolaburasi tiga orang ilmuwan yaitu Robert F. Curl, Harold W. Kroto dan
Richard E. Smalley.
Fullerena
terbentuk ketika uap Karbon berkondensi di dalam sebuah atmosfer gas
inert. Gas Karbon dapat diperoleh dengan mengarahkan pulsa intensitas
sinar laser pada permukaan Karbon. Atom-atom Karbon yang
dilepaskan dicampur dengan suatu aliran gas Helium dan bergabung membentuk
cluster-cluster yang jumlahnya bisa sampai seratus atom. Kemudian gas
dilewatkan dalam ruang vakum di mana gas tersebut akan mengembang dan
mendingin pada beberapa derajat diatas nol derajat absolut.
Cluster-cluster Karbon tersebut dapat dianalisis dengan spektroskopi
massa. Dengan
sebuah eksperimenyang baik mereka dapat memproduksi cluster dengan 60 atom
Karbon dan cluster dengan 70 atom Karbon. Yang paling banyak C60. Mereka
menemukan bahwa C60 mempunyai tingkat kestabilan tinggi. Dari fenomena ini
diduga bahwa C60 mempunyai bentuk molekul dengan kesimetrian yang besar.
Diduga pula bahwa C60 berbentuk sebuah bujursangkar icosahedron terpotong,
yaitu sebuah polyhedron dengan 20 permukaan heksagonal (6-sudut) dan 12
permukaan pentagonal (5-sudut). Struktur tersebut sama persis dengan pola
stadion sepakbola di Eropa, yang berwujud kubah geodetik yang didesain
oleh arsitek AS, R. Buckmeinster Feller. Rumusan
tersebut pertamakali dipublikasikan dalam jurnal "Nature". Tentu
saja ada pro-kontra di kalangan para ilmuwan. Tidak ada yang mengharapkan
bahwa bentuk Karbon tersebut sungguh sangat simetris, berbeda dari
struktur yang telah diketahui. Kemudian Fisikawan Kratschmer dan D.R.
Huffman pertamakali memproduksi sejumlah C60 yang isolabil dengan jalan
menyemburkan percikan api diantara dua batang grafit, untuk membakar
atmosfer Helium dan mengeksfraksi kondensat Karbon dengan menggunakan
pelarut organik. Mereka mendapatkan campuran C60 dan C70 dengan
struktur yang dapat ditetapkan. Ini mengkonfirmasi kebenaran hipotesa C60.
Cara ini terbuka untuk mempelajari sifat-sifat Kimia C60 dan kelompok
Karbon yang lain, seperti C70, C76, C78 dan C84. Banyak
Substansi baru diproduksi dari sanyawa-senyawa ini dengan sifat-sifat yang
baru dan secara tidak diduga sebuah cabang baru ilmu Kimia berkembang.
Konsekuensinya dalam bermacam-macam area seperti astrokimia,
superkonduktivitas, Kimia/Fisika Bahan. Kolaburasi
yang berhasil Penemuan
fellerena berawal dari riset Harold W. Kroto tentang spektroskopi
gelombang mikro, sebuah bidang sains yang berhubungan dengan
radioastronomis yang dapat digunakan untuk menganalisa gas-gas di angkasa,
dalam atmosfer bintang dan dalam awan gas antar bintang. Dia menemukan dan
menyelidiki garis-garis spectrum dalam atmosfer bintang dan menemukan cyanopoline,
sejenis molekul rantai dari Karbon dan Nitrogen. Sementara
itu Richard Smalley sedang sibuk dalam meneliti kimia Kluster, bagian
penting dalam Kimia Fisika. Smalley mendesain dan membuat sebuah
perlengkapan gelombang laser supersonik kluster yang dapat menguapkan
hampir semua material menjadi atom plasma serta mempelajari desain dan
distribusi kluster. Dia sangat tertarik pada kluster atom logam, seperti
logam semikonduktor. Melalui
pengetahuannya bersama Robert Curl, Kroto mempelajari bahwa mungkin dapat
memakai instrumen Smalley untuk mempelajari penguapan dan formasi kristal
karbon, yang akan memberi bukti bahwa senyawa Karbon rantai panjang bisa
jadi telah terbentuk dalam bagian yang panas dari atmosfer bintang. Dalam
eksperimen dibuktikan adalah mungkin untuk mempengaruhi secara drastis
ukuran distribusi kluster karbon terutama C60 dan C70 yang muncul sebagai
magic number. Karena rantai karbon yang panjang inilah muncul ide bahwa
kluster C60 mungkin memiliki struktur icisahedron terpotong karena
stabilitasnya diperkirakan sesuai dengan kulit terdekat dengan sebuah
struktur simetris yang tinggi. Untuk
memperoleh klasifikasi yang lebih jauh, mereka melanjutkan investigasi
atas C60. Mereka mencoba membuatnya bereaksi dengan senyawa-senyawa
lainnya. Gas-gas
seperti Hidrogen, NO2,
CO2,
SO2,
O2 atau ammonia yang disuntikan ke aliran
gas, tetapi tidak ada pengaruh terhadap puncak C60 yang direkam di
spectrometer massa. Ini
menunjukkan bahwa C60 merupakan senyawa yang lambat bereaksi. Juga
kemungkinan atom karbon lain (40-80) juga lambat bereaksi. Sejalan
dengan C60 atom-atom tersebut juga seharusnya cocok dengan struktur
tertutup menyerupai sangkar. Ini sesuai dengan Jukum Euler, bahwa polygon
dengan n tepi yang lebih besar dari 22, setidaknya ada satu polygon dapat
dikonstruksikan sebagai 12 pentagon dan n-2/2 heksagon, secara sederhana
dikatakan mungkin dengan 12 pentagon dengan tanpa atau lebih dari satu
hexagon untuk membentuk polyhedron. Untuk n besar banyak struktur tertutup
dapat terjadi juga untuk C60. Kombinasi
kelembaman Kimia dalam kluster dengan jumlah atom karbon yang ssama dan
kemungkinan bahwa kesemuanya memiliki struktur tertutup, kesesuaian dengan
Hukum Euler, menimbulkan dugaan bahwa semua kelompok karbon seharusnya
memiliki struktur tertutup, inilah yang dinamakan Fullerena. C60
dan Logam Karena
strukturnya yang berlubang dengan ruang untuk 1 atau lebih atom lain,
percobaan dibuat untuk menyisipkan atom logam. Sebuah lembaran Grafit
direndam dengan larutan garam logam (LaCl3) dan dilakukan percobaan
vaporasi-kondensasi. Analisis dengan spectrometer massa terhadap
kelompok-kelompok yang terbentuk menunjukkan adanya fotoresistan, yaitu
iradiasi dengan pulsa sinar laser tidak memindahkan atom logam. Ini
memperkuat dugaan bahwa atom logam dapat terperangkap dalam struktur
sangkar. Kemungkinan
memproduksi kluster dengan atom logam yang disisipkan dapat tercermin
dalam eksperimen perangkap menyusut yaitu Ion yang sejenis digabungkan
dalam perangkap magnetic dan disinari laser. Dihasilkan bahwa gelombang
laser menyebabkan sangkar karbon menyusut denga dua atom karbon pada suatu
waktu. Pada ukuran Karbon tertentu ketika tekanan atom logam dalam menjadi
besar fragmentasi akan berhent. Kulit kemudian menyusut sehingga sesuai
dengan sekeliling atom logamnya. Kegunaan
yang beragam Bagi
kimiawan struktur tersebut adalah unik dan memuaskan. Ini sesuai denga
sebuah aromatis tiga dimensi, siste, dimana ikatan tunggal dan rangkap
bergantian. Hal-hal seperti ini berakar pada penelitian kimia organic
yaitu memproduksi molekul dengan kesimetrisan yang tinggi dan kemudian
mempelajari sifat-sifatnya. Bagian-bagian platonic berfungsi sebagai pola
dan hidrokarbon telah disintesis sebagai tetrahidral, cubic dodecahedral. Semua
cabang Kimia telah mengembangkan ilmu untuk memanipulasi struktur
dullerena dan sifat-sifatnya dapat dipelajari secara sistematis. Mungkin
untuk memproduksi superkonduktor dari garam C60, polymer baru 3 dimens,
katalis baru, dan benda-benda elektrik dan optik, sensor dan lain-lain.
Juga dimungkinkan untuk memproduksi pipa pembuluh denga ujung tertutup,
nanotube juga dibuat dengan cara yang sama seperti fullerena. Dari
sudut pandang teoritis penemuan fullerena telah mempengaruhi konsepsi
tentang problema sains, seperti lingkaran karbon galaktika dan aromatis
Klasik. Disarikan
dari Noble prize for chemistry press realease, 1996
|